Gunung Bromo mengeluarkan asap sulfatara, terlihat dari Cemorolawang, Desa Ngadisari, Sukapura, Probolinggo, Rabu (24/11) sekitar pukul 11.30. Gunung Bromo dinyatakan berstatus awas oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi sejak Selasa (23/11) pukul 15.30 WIB. Wisatawan dan masyarakat dilarang beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari Bromo.
Letusan kecil terjadi di Gunung Bromo sekitar pukul 17.40. Letusan menimbulkan kepulan asap berwarna kelabu kehitaman dengan ketinggian kolom asap sekitar 500 meter.
Sebelum meletus, gempa tremor semakin rapat dengan amplitudo sekitar 15 milimeter. Karena tremor membesar, gempa vulkanik sudah tidak terekam.
-- Gde Suantika
"Sebelum meletus, gempa tremor semakin rapat dengan amplitudo sekitar 15 milimeter. Karena tremor membesar, gempa vulkanik sudah tidak terekam," tutur Ketua Tim Tanggap Darurat Gunung Bromo Gde Suantika.
Letusan ini hanya berkisar di kawah Gunung Bromo. Karenanya, warga belum perlu dievakuasi. Menurut Gde, letusan ini mungkin diikuti letusan lain yang lebih besar.
sumber : http://regional.kompas.com/read/2010/11/26/18072693/Gunung.Bromo.Meletus.Kecil.