Ragam masakan Masyarakat Minangkabau yang banyak berbahan santan dan daging membuat asupan lemak jenuh mereka lebih tinggi dibanding suku-suku lain di Indonesia.
Hal itu terungkap lewat penelitian tahun 2007 yang dilakukan Dr.Ratna Djuwita dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia . Ia melakukan riset mengenai asupan nutrien pada empat suku yakni Minangkabau, Sunda, Jawa dan Bugis.
"Rata-rata asupan lemak orang Indonesia sudah memenuhi pedoman gizi tapi kualitasnya masih buruk karena lebih banyak lemak jenuhnya," katanya dalam acara seminar bertajuk Pentingnya Lemak Esensial dan Manfaatnya untuk Tubuh di Jakarta
Rasio asupan lemak yang sehat, kata Ratna, adalah satu banding satu antara asam lemak jenuh (saturated fatty acid/SAFA), asam lemak tak jenuh jamak (polyunsaturated fatty acid/PUFA), asam lemak tak jenuh tunggal (mono unsaturated fatty acid/MUFA). Dalam kombinasi yang tepat yakni 1:1:1, asupan makanan relatif akan lebih menyehatkan.
"Dari total 30 persen lemak yang harus kita konsumsi tiap hari, sebaiknya SAFA tidak lebih dari 10 persen dan 20 persen, lemak tak jenuh yang terdiri dari PUFA 6-10 persen, dan MUFA 10 persen,"katanya.
Kelebihan SAFA akan meningkatkan berbagai risiko kesehatan yang dipicu oleh dislipidemia. Dislipidemia adalah gangguan kesehatan akibat kelainan lemak dalam darah. Pada dislipidemia, kadar lemak-lemak jahat seperti kolesterol LDL dan trigliserida mengalami peningkatan. Sebaliknya kadar lemak yang baik yaitu kolesterol HDL justru mengalami penurunan.
"Orang Minang tingkat dislipedimianya lebih tinggi dibanding 3 suku lainnya," kata Ratna.
Dari penelitian terungkap, asupan SAFA orang Minang berasal dari santan, minyak goreng, daging, telur dan daging unggas. "Orang Jawa dan Sunda suka makan santan juga tapi tidak sekental masakan Minang. Selain itu mereka pola makanan Jawa dan Sunda banyak sayuran, tahu dan tempe," kata dosen dari Ilmu Gizi FKUI ini.
Hasil penelitian Ratna ini sama dengan RISKESDAS tahun 2007 yang menemukam rasio asupan lemak jenuh dan tidak jenuh orang Indonesia belum seimbang. "Rasionya masih kurang dari 1, terbanyak masih SAFA," imbuhnya.
sumber: http://rockypanjaitan.blogspot.com/2011/02/orang-minang-paling-berisko.html
Arsip Artikel
-
▼
2011
(1124)
-
▼
Februari
(406)
-
▼
28 Feb
(29)
- 7 Keajaiban Janin
- Film Bokep Terlaris Sepanjang Masa
- Piala Oscar dan Sejarahnya
- Tips Berkencan dengan Bule
- Foto - Foto Nurdin Halid saat Masih Muda
- Beginilah Baju Anti Peluru Dibuat !
- Seberapa Penting Rp 10.000 bagi Kita ?
- 4 Tahun Lagi Kita Internetan Memakai Gelang !
- Kehidupan Buruh Anak di Bangladesh
- 10 Tempat Impian untuk Menikah
- Gadis - Gadis yang Tidak Sadar Telah Tampil Hot
- 5 Novel Terkenal yang Terinspirasi dari Mimpi
- Cara Sehat Pencet Jerawat
- Ternyata Pengawal Khadafi Semuanya Wanita
- 12 Kekayaan Alam Indonesia yang Terselubung
- Ritual Jamasan Wong Jowo di Kraton Yogyakarta
- Handphone Marlboro 508, Handphone Khusus untuk Per...
- Santet, Cara Terakhir Menurunkan Nurdin Halid
- i-dration, Botol Minuman yang Tahu Anda Sedang Haus
- Orang Minang Paling Berisiko Dislipidemia
- Pohon - Pohon di Planet Mars
- Hotel Ini Khusus Hanya untuk Ayam
- Kenapa Tuhan Menciptakan Megan Fox ?
- Siapakah Orang Indonesia Asli ?
- 7 Tips Menjaga Pikiran Tetap Tajam
- Evergreen Supertanker, Pesawat Pemadam Kebakaran T...
- 10 Negara dengan Populasi Orang Gendut Terbanyak T...
- Ospek Tukang Pijat Plus - Plus yang Cantik - Cantik
- Mobil Polisi Terkecil di Dunia
-
▼
28 Feb
(29)
-
▼
Februari
(406)