Arsip Artikel

Kenapa Gaji Pekerja di Jateng dan Jatim Murah ?

Data Badan Pusat Statistik (BPD) menunjukkan rata-rata pendapatan pekerja paling rendah terdapat di provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sementara daerah gaji tertinggi berada di provinsi Papua.

Rata-rata pendapatan pekerja di Jawa Tengah sebesar Rp981.047 menempati urutan terbawah dari seluruh provinsi. Terendah kedua yaitu Jawa Timur Rp1.046.363. Urutan tiga terbawah yaitu Lampung sebesar Rp1,077 juta. Daerah Istimewa Yogyakarta menempati urutan keempat terendah Rp1,216 juta. Data selengkapnya baca di sini.


Persoalannya, mengapa pekerja di sejumlah daerah tersebut memperoleh gaji rendah?

Menurut Kepala BPS Rusman Heriawan, biaya hidup di daerah seperti Jawa Tengah, Yogyakarta selama ini memang terkenal rendah. Selain itu, daerah ini lebih banyak bergerak di sektor pertanian.
Berbeda dengan provinsi yang pendapatan pekerjanya tinggi karena bertumpu di sektor pertambangan, industri atau perbankan seperti di DKI Jakarta.

"Seperti di Jawa Timur, sektor pertaniannya tinggi, sementara upah petani rendah," ujarnya kepada VIVAnews di Jakarta, Jumat, 7 Januari 2011.

Selain menjadi sentra pertanian, Jateng dan Jatim merupakan dua propinsi dengan jumlah penduduk paling banyak di Indonesia.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat dari jumlah penduduk 237,6 juta, penduduk yang bekerja sebanyak 108,2 juta orang. Dari angka 108,2 juta orang, pekerja yang mempunyai pendapatan sebanyak 83,6 juta dan sisanya mempunyai usaha mandiri.

Dari 83,6 juta orang yang mempunyai pendapatan terdiri dari 3 golongan yaitu golongan bawah, menengah, dan atas. Untuk golongan bawah, yaitu 60 persen atau 50,15 juta jiwa mempunyai penghasilan rata-rata US$2.284 atau Rp20,57 juta per tahun.

Sementara golongan menengah sebanyak 30 persen atau 25,08 juta jiwa mempunyai pendapatan US$5.356 atau Rp48,25 juta per tahun. Sementara untuk golongan atas sebesar 10 persen atau 8,36 juta jiwa mempunyai penghasilan rata-rata US$14.198 atau Rp127,9 juta per tahun.