Dari 83,6 juta orang yang mempunyai pendapatan terdiri dari 3 golongan yaitu golongan bawah, menengah, dan atas. Untuk golongan bawah, yaitu 60 persen atau 50,15 juta jiwa mempunyai penghasilan rata-rata US$2.284 atau Rp20,57 juta per tahun.
Sementara golongan menengah sebanyak 30 persen atau 25,08 juta jiwa mempunyai pendapatan US$5.356 atau Rp48,25 juta per tahun. Sementara untuk golongan atas sebesar 10 persen atau 8,36 juta jiwa mempunyai penghasilan rata-rata US$14.198 atau Rp127,9 juta per tahun.
Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), yang menguasai golongan menengah dan atas adalah mereka yang bekerja di sektor formal seperti perbankan, pertambangan, industri, dan jasa. Hal tersebut terlihat dari pekerja di provinsi yang memiliki daerah pertambangan menerima gaji lebih tinggi.
Sedangkan, daerah yang menjadi sentra pertanian dan pabrik-pabrik manufaktur, seperti Jawa Timur dan Jawa Tengah menjadi provinsi dimana para pekerjanya rata-rata memperoleh penghasilan lebih rendah.
Propinsi mana yang paling rendah pendapatan pekerjanya? berikut urutan 10 propinsi terendah pendapatan pegawainya berdasarkan data BPS Februari 2011.
No | Provinsi | Pendapatan |
1 | Jawa Tengah | Rp981.047 |
2 | Jawa Timur | Rp1.046.363 |
3 | Lampung | Rp1.077.290 |
4 | DI Yogyakarta | Rp1.216090 |
5 | Sulawesi Barat | Rp1.217.854 |
6 | Sumatera Selatan | Rp1.222.406 |
7 | Kalimantan Barat | Rp1.227.337 |
8 | Kep. Bangka Belitung | Rp1.247.103 |
9 | Gorontalo | Rp1.260.240 |
10 | Sulawesi Selatan | Rp1.271.087 |