Arsip Artikel

ISL Didenda Rp 7 Miliar oleh PT Djarum

Pelaksana kompetisi di bawah naungan PSSI, yakni PT Liga Indonesia, dikenai denda oleh sponsor utama Indonesia Super League (ISL). Jumlahnya ternyata sangat besar, yakni Rp 7 miliar.

Denda dilayangkan karena banyak pertandingan yang gagal digelar serta mundurnya klub peserta kompetisi sepak bola tertinggi di Indonesia itu. Klub ISL 2010-11 yang mengundurkan diri dan pindah ke kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) bentukan pengusaha nasional, Arifin Panigoro, yaitu Persema Malang, Persibo Bojonegoro, dan PSM Makassar.

Perwakilan PT Djarum, Fatih Chabanto di Jakarta mengatakan, berdasarkan kesepakatan awal dengan PT Liga Indonesia, setiap pertandingan yang gagal digelar pihaknya memberikan penalti dengan jumlah yang telah ditentukan.

"Sudah positif, jumlah laga yang hilang akan dikalikan Rp 100 juta. Ini adalah bentuk konsekuensi yang harus diterima," katanya, seperti dilansir harian Kompas, Sabtu (15/1/2011).

Dengan mundurnya tiga klub ISL serta banyaknya pertandingan yang digelar tanpa penonton, bisa dipastikan jumlah penalti atau klaim yang harus dibayarkan PT Liga Indonesia kepada pihak sponsor utama cukup besar.

Sesuai dengan pendataan awal, jumlah pertandingan yang kemungkinan besar batal digelar selama kompetisi ISL 2010-11 sebanyak 70 laga. Jika dikalikan dengan Rp 100 juta maka besarnya penalti yang harus dibayar mencapai Rp 7 miliar.

Menurut dia, selain pinalti akibat hilangnya sebuah pertandingan, PT Liga Indonesia juga akan mendapatkan penalti ganda jika sebuah pertandingan di kandang digelar tanpa penonton atau dipindah ke tempat netral.

"Kami sedang menunggu program Liga. Bagaimana mereka membuat perubahan, membuat kompetisi tetap menarik, dan klub tidak berkurang lagi. Aturan sanksi berlapis tetap dipakai, selain denda Rp 100 juta untuk laga yang hilang, kami dan Liga sudah sepakat dengan denda yang lain," katanya.

Ia menjelaskan besarnya penalti yang harus dibayar oleh pengelola kompetisi ISL selain gagalnya sebuah pertandingan cukup beragam. Sanksi Rp 50 juta per laga diberikan bila laga kandang menurut venue resmi klub digelar tanpa penonton.

Selain itu, denda Rp 75 juta per laga berlaku bagi pemindahan kandang dengan penonton. Nilai penalti sampai Rp 100 diberikan bila laga dilaksanakan di tempat netral dan digelar tanpa penonton.

Fatih menjelaskan, penalti yang akan diajukan ke PT Liga Indonesia nantinya akan kalkulasi dengan uang sponsorship pada ISL 2010-11. Saat ini pihaknya telah membayar 50 persen dari Rp 40 miliar.

Penalti yang akan diajukan ke PT Liga Indonesia nantinya akan diambilkan dari uang sponsorship yang dikeluarkan di termin kedua. Dengan demikian sisa uang yang harus dibayarkan ke pengelola ISL tinggal Rp 13 miliar. [beritajatim.com]