Kasus balita yang kecanduan merokok masih terus terjadi. Di Kalimantan Barat, ada balita balita berusia 2,9 tahun bernama SL asal Dusun Nirwana, Desa Sungai Kakap, Kecamatan Sungai Kakap, sejak tiga bulan terakhir menjadi pecandu rokok.
"Dia sudah sudah mulai merokok sejak umur 2 tahun 6 bulan. Kami berdua sudah berusaha mencegahnya, namun kalau tidak diberi dia selalu nangis dan tidak mau berhenti kalau belum diberi rokok," kata Pinah, ibu SL di Sungai Kakap, Sabtu (11/12/10) sore.
Menurut Pinah, kebiasaan anaknya itu mulai timbul karena faktor ayahnya, Sapi'i, yang biasa merokok di depan anaknya.
Dia menceritakan, tanpa sepengetahuan kedua orangtuanya, SL mengambil rokok ayahnya yang biasa terletak di atas meja dan menghisapnya sendiri.
"Waktu itu sudah kami marahi, tapi saat rokoknya diambil dia menangis dan tidak mau berhenti. Setelah diberi, baru dia diam, sampai sekarang masih seperti itu, dan kami juga bingung untuk menghentikannya, jadi kami biarkan saja," tutur Pinah.
Pinah juga mengaku sudah kewalahan memenuhi kebutuhan rokok SL. Pasalnya, dalam sehari SL bisa menghabiskan setengah bungkus rokok.
Mulai dari rokok filter, mild, kretek hingga "longlat" juga diisap oleh SL.
"Kalau ada obat untuk SL pastinya akan kami berikan biar dia berhenti merokok. Kami sudah coba menghentikannya, sampai-sampai memberi rokok tersebut cabai, tapi SL masih juga tidak mau berhenti merokok," kata Pinah.
Melihat kondisi SL, menimbulkan keprihatinan bagi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kubu Raya, Rosalina Muda Mahendrawan.
"Terus terang saya sangat kesal melihat keluarga yang membiarkan SL merokok, seharusnya biarkan saja SL menangis, kan bisa dialihkan perhatiannya kepada permainan atau hal lain yang disukainya. Namun kalau terus diberi rokok, jelas itu salah besar," kata Rosalina saat melihat langsung kondisi SL di Sungai Kakap.
Rosalina sendiri mengaku akan mencari jalan keluar untuk menghilangkan kebiasaan SL yang senang merokok. Dia menyatakan akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kubu Raya untuk memberikan pengertian secara langsung kepada orang tua SL, dan menggunakan jasa psikolog anak untuk menghilangkan kebiasaan anak tersebut.
"Kasihan, kalau dibiarkan terus, paru-parunya masih lemah karena baru dua tahun lebih. Yang jelas, kami akan cari cara untuk menolongnya," ucap Rosalina.
sumber : http://regional.kompas.com/read/2010/12/12/02193940/Edan.Bayi.2.9.Tahun.Pecandu.Rokok-14
Arsip Artikel
-
▼
2010
(1216)
-
▼
Desember
(493)
-
▼
12 Des
(21)
- Foto - Foto Artis Malaysia Tanpa Make-up
- 8 Aturan Memakai Ponsel
- 78 Film Asing yang Membawa Nama Indonesia
- Orang Narsis Punya Bakat Curang ?
- Inilah Jurus Mistis Peserta Tes CPNS di Magetan
- 10 Negara yang Menjadi Musuh Para Blogger
- Puisi Walikota Yogyakarta, 'Jangan Lukai Merah Putih'
- Masa Kecil Julian Assange, Pendiri WikiLeaks
- Arif 'Keceng' Suyono, Senjata Rahasia Indonesia
- Cegah HIV, Bumil Diminta Rutin Periksa
- Tragedi Karbala 10 Muharram 61 H
- Mengenal Sosok Abu Tholut
- 15 Cara Menjaga Kebersihan Toilet
- Rajin Ibadah Bikin Hidup Lebih "Happy"
- Menu Sarapan Pengaruhi Porsi Makan Siang
- Bayi 2,9 Tahun Pecandu Rokok
- Wanita Ini Berduel dengan Babi
- Akun Facebook Irfan Bachdim
- Koleksi Foto Sexy Asha Shara
- Foto - Foto Cute Mariana Renata
- Kolam Renang Teraneh di Dunia
-
▼
12 Des
(21)
-
▼
Desember
(493)