Arsip Artikel
-
▼
2011
(1124)
-
▼
Maret
(311)
-
▼
17 Mar
(14)
- Indonesia Produksi 1000 Roket
- Kenapa Pria Takut Dekati Wanita Sukses ?
- Danau Pitch, Danau Aspal Alam di Trinidad
- Garam Atasi Bau Kaki
- Ny Ripah Mengaku Satu Sel dengan Hantu
- Galeri Foto Seksi Leah Dizon
- Ketika Laut Mati Terancam 'Tidak Mati' Lagi
- Hubungan Menggemparkan Ratu Inggris dan Pembantunya
- Victoria Cowie, Bocah 11 Tahun yang Memiliki IQ Me...
- Ahmad Dhani Terima Paket Bom Buku
- 5 Hal Aneh yang Bisa Anda Temukan di Singapura
- Dampak Mengerikan Akibat Malas Gosok Gigi
- Gadis Ini Tidak Memakai Celana Dalam Saat di Toko ...
- Belalang Sembah, Belalang yang Rela Mati Demi Cinta
-
▼
17 Mar
(14)
-
▼
Maret
(311)
Dalam rangka mendukung revitalisasi industri pertahanan serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pertahanan, Kementerian Pertahanan dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) tentang pengkajian dan pengembangan teknologi untuk mendukung pertahanan negara, di Kantor Kemhan, Kamis (17/3).
Dalam nota kesepakatan tersebut Kemhan dan BPPT sepakat untuk melaksanakan kerjasama antar kedua pihak dan bertujuan melaksanakan kerjasama pengkajian, penerapan, dan pengembangan teknologi untuk mendukung pertahanan negara.
“Tujuanya untuk membangun sinergitas dalam kerjasama Menhan dan Ristek serta memberikan payung hukum bagi kerjasama ini dan perdagangan ke depan. Karena dalam pembangunan alutista kita perlu payung hukum,“ kata Menhan, Purnomo Yusgiantoro.
Selain itu, dalam kerjasama ini juga untuk memanfaatkan BPPT di dalam pembangunan teknologi alutista. “Kita kemarin di Baturaja melakukan uji coba untuk roket R 122 hasil kerjasama dengan BPPT dan Balitbang dan itu berhasil," tutur Purnomo.
Untuk itu, dalam kabinet Indonesia Bersatu II, Kemhan dan Kemenristek sepakat memproduksi 1000 roket tahun 2011-2014 sebagai senjata Artileri Indonesia. "Untuk multiple launch, diluncurkan bersama-sama dengan jarak 15 kilometer. Seribu roket untuk 4 tahun artinya setiap tahun produksi 250 roket," tandasnya.[jpnn.com]