Arsip Artikel
-
▼
2011
(1124)
-
▼
Maret
(311)
-
▼
17 Mar
(14)
- Indonesia Produksi 1000 Roket
- Kenapa Pria Takut Dekati Wanita Sukses ?
- Danau Pitch, Danau Aspal Alam di Trinidad
- Garam Atasi Bau Kaki
- Ny Ripah Mengaku Satu Sel dengan Hantu
- Galeri Foto Seksi Leah Dizon
- Ketika Laut Mati Terancam 'Tidak Mati' Lagi
- Hubungan Menggemparkan Ratu Inggris dan Pembantunya
- Victoria Cowie, Bocah 11 Tahun yang Memiliki IQ Me...
- Ahmad Dhani Terima Paket Bom Buku
- 5 Hal Aneh yang Bisa Anda Temukan di Singapura
- Dampak Mengerikan Akibat Malas Gosok Gigi
- Gadis Ini Tidak Memakai Celana Dalam Saat di Toko ...
- Belalang Sembah, Belalang yang Rela Mati Demi Cinta
-
▼
17 Mar
(14)
-
▼
Maret
(311)
Bau kaki atau dalam istilah medis dikenal dengan sebutan bromhidrosis adalah salah satu hal yang bisa membuat rasa percaya diri kita berkurang. Bahkan bisa membuat kita dijauhi oleh orang dekat kita. Apabila dibiarkan, hal ini tentu akan sangat mengganggu.
Penyebabnya adalah kaki yang berkeringat dan bercampur dengan bakteri, sehingga menghasilkan isovaleric acid (zat yang berbau tidak sedap). Tubuh kita sebenarnya memiliki lebih dari 250.000 kelenjar keringat, sedangkan kaki kita termasuk bagian tubuh yang paling berkeringat. Dalam sehari, satu kaki dapat memproduksi lebih dari satu pint (sekitar 568 ml) keringat.
Keringat itu sendiri sebenarnya merupakan campuran air dan garam, sehingga tidak memiliki bau tertentu. Bau itu disebabkan oleh bakteri pada kulit yang memakan keringat dan membuang kotoran yang memiliki hawa atau bau yang kuat. Keberadaan bakteri pada kulit ini juga normal, namun keringat menarik bakteri dan memberikan banyak makanan untuknya.
Bila keringat pada kaki menjadi lebih berbau daripada keringat di tubuh, bisa jadi hal ini disebabkan kaus kaki dan sepatu kita. Sebab, keringat yang dibuang oleh kaki tidak mudah menguap seperti keringat di telapak tangan, dan malah mengumpul di kulit serta kaus kaki. Bakteri menyukai tempat gelap, lembab, dan banyak ’’makanan”. Ketika Anda membuka sepatu, bau yang menampar itu adalah produk buangan bakteri yang terkumpul di kaki, kaus kaki, dan sepatu Anda.
Nah, mengapa bau kaki kita bisa lebih ’’membius” daripada bau kaki orang lain, biaa jadi karena kaki kita lebih banyak berkeringat. Oleh karena itu, kaki kita pun kadang-kadang tidak begitu bau, lain waktu sangat memabukkan. Ini hanya berkaitan dengan seberapa banyak kita berkeringat saat itu.
Guna mencegah masalah ini, ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Yaitu mengistirahatkan kaki dan memberi udara. Artinya sesekali gunakan sandal agar kaki tidak terus tertutup dan mendapatkan cukup udara. Jika bisa, idealnya gantilah kaus kaki setiap hari dan jemur sepatu yang baru dipakai selama 24 jam atau lebih untuk mengeringkannya sebelum memakainya kembali.
Langkah lain adalah dengan merendam kaki dalam air garam. Seminggu sekali rendam kaki dengan air hangat yang sudah diberi garam. Lakukan selama 10-15 menit agar kuman penyebab bau kaki hilang. Jika belum hilang, cuci kaki dengan sabun antibakteri yang kuat.
Penggunaan kaus kaki katun juga sangat dianjurkan bagi orang yang mengalami keluhan bau kaki. Selain itu, rajin-rajinlah melakukan pengangkatan sel kulit mati. Pasalnya, kulit mati juga bisa menjadi penyebab kaki lembab dan berbau. Gunting kuku kaki secara teratur agar tidak menjadi sarang kuman.
Upaya lain adalah dengan menjaga pola makan. Sebab, beberapa makanan juga bisa jadi penyebab atau sumber bau. Makanan pedas akan membuat tubuh kita menjadi lebih cepat berkeringat. Tidak terkecuali kaki. Kurangi makanan pedas jika tidak ingin terlalu berkeringat.
Konsumsi kalori berlebih juga dapat membuat kaki Anda cenderung berkeringat. Makanlah makanan yang sehat dan tidak berlebihan. Berat badan berlebih dapat membuat kaki bekerja lebih berat dan berkeringat lebih banyak.
Beri bahan antiperspirant pada kaki Anda. Coba cari di apotik atau toko kosmetik. Namun hati-hati saat memilihnya. Sebab belum tentu wewangian itu cocok dengan jenis kulit Anda. Salah-salah akan menimbulkan bau yang lebih tidak sedap. Membersihkannya dengan sabun dan air lebih disarankan. Lebih mudah dan pasti cocok.
Ketika semua cara yang di atas masih belum berhasil, jalan terakhir adalah mendatangi dokter. Konsultasikan permasalahan Anda. Dokter juga akan menanyakan kebiasaan yang sering Anda lakukan. Dengan begitu, penyebab bau di kaki dapat ketahuan dan diobati.
sumber : jpnn.com