Arsip Artikel

Lebih Bahagia dengan Memaafkan

7wolu.blogspot.com
Apakah Anda merasa tidak bahagia dan sering dilanda stres tanpa akibat yang jelas? Coba ingat-ingat lagi, sudahkah Anda selama ini menjadi orang yang pemaaf?

Hidup selalu penuh dengan warna. Adakalanya Anda merasa tidak senang atau tidak nyaman dengan tingkah laku seseorang. Bisa jadi Anda memendam dendam atas tindakan seseorang terhadap Anda. Bila hal itu terjadi, bisa saja orang yang bersangkutan meminta maaf kepada Anda, tetapi apakah Anda akan menerima maaf mereka?

Memaafkan bukanlah pekerjaan yang mudah untuk sebagian orang. Bisa jadi bibir telah sepakat dengan sebuah maaf, tetapi bagaimana dengan hati dan pikiran? Seringkali Anda masih memendam perasaan tidak suka kepada seseorang dalam jangka waktu yang lama. Tahukah Anda, bila Anda terus begini, Andalah yang akan merugi.

Sebuah maaf akan memberi efek kepada pikiran. Bila Anda terus mengingat kesalahan orang lain dan tidak membiarkan pikiran Anda membebaskannya, Andalah yang akan mendapat efek negatif. Tumpukan kesalahan dari orang lain akan membebani pikiran Anda, akibatnya, Anda mudah diserang stres tanpa sebab yang nyata.

Apabila seseorang telah melambaikan bendera maaf, maka urusan telah selesai. Perkara Anda akan menerima maaf itu atau tidak adalah urusan Anda. Si peminta maaf bisa jadi tidak tahu apakah Anda sungguh-sungguh memaafkannya. Inilah yang akan menjadi pekerjaan Anda untuk bisa memaafkan orang lain.

Bagaimana caranya agar Anda menjadi si pemurah maaf?

Lihat Dampak Positifnya

Terimalah kenyataan bahwa setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, termasuk Anda. Bila ada seseorang yang menyakiti Anda dalam hal apapun, lihatlah dampak positif yang telah terjadi. Berkat kesalahan orang lain, Anda akan semakin berhati-hati, Anda belajar untuk menyelesaikan masalah, Anda akan dipaksa agar jangan sampai melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kalinya. Lihat! Orang yang telah menyakiti Anda telah memberi banyak pengalaman hidup yang semakin memperkaya wawasan kehidupan Anda. Semakin besar seseorang menyakiti Anda, semakin besar juga pelajaran yang Anda peroleh. Berterima kasihlah padanya dengan memaafkan kesalahannya.

Ungkapkan Kekesalan Anda

Disakiti oleh orang lain, akan menjadi pengalaman pahit, sekalipun seseorang itu telah meminta maaf kepada Anda. Bila orang itu telah meminta maaf tetapi Anda masih merasa sulit untuk menerimanya, katakan saja padanya bahwa apa yang telah dia lakukan memberi dampak pada hidup Anda. Seburuk apapun dampak itu, katakan saja bila Anda ingin mengatakannya, tentu saja dengan penyampaian yang baik. Bila orang yang telah menyakiti Anda sudah meninggal atau jauh dari Anda, tulis semua hal menyakitkan yang telah dia lakukan pada sebuah kertas, lalu bakar kertas itu. Ini akan membantu Anda untuk melepaskan ganjalan yang ada pada pikiran Anda.

Kumpulkan Empati

Apa itu empati? Empati adalah sebuah kemampuan untuk memahami perasaan atau tingkah laku seseorang. Lihatlah dari sudut pandang orang lain. Apabila Anda meminta maaf kepada seseorang, tetapi seseorang itu tidak menerima maaf Anda, ditambah lagi bila seseorang itu memutuskan hubungan kekerabatan dengan Anda, tentunya Anda akan nelangsa. Jadikan hal ini sebagai sebuah dorongan bahwa seburuk apapun kelakuan seseorang terhadap Anda, bisa jadi orang tersebut pernah memberikan kebaikan atau pertolongan kepada Anda. Bila Anda ingin orang lain memaafkan Anda, maka Anda harus terlebih dahulu menjadi orang yang bisa memaafkan orang lain.

Jika Anda ingin terbebas dari tumpukan pikiran akibat mengingat kesalahan seseorang, mulailah untuk belajar memaafkan. Percayalah, Anda akan semakin bahagia dan jauh dari stres apabila Anda dengan mudah memaafkan kesalahan orang lain.

sumber : woman.kapanlagi.com