Arsip Artikel

Suroan, Gunung Kawi Padat

Libur nasional 1 Muharram yang jatuh pada Selasa (7/12/2010) hari ini membawa berkah tersendiri bagi para pedagang dan jasa penyedia tempat bermalam diarea wisata religi, Gunung Kawi.

Area wisata yang masuk Desa Wonosari, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang dari pantauan beritajatim.com sejak kemarin siang, sudah banyak didatangi para wisatawan lokal dari berbagai penjuru tanah air.

Selain datang dari wilayah Malang Raya, tak sedikit para pengunjung dari Kota Surabaya, Jogjya, Semarang hingga sejumlah wisatawan dari daerah Kalimantan. Menurut Habu Sutriyo, salah satu wisatawan yang berasal dari Jogyakarta mengatakan, dirinya bersama empat keluargannya sengaja datang ke areal wisata religi Gunung Kawi.

Agenda liburan itu kerap dilakukan setiap tahunnya saat memasuki tahun baru Islam pada 1 Muharram ini.

"Ini sudah yang keempat kalinya kami datang kegunung kawi. Selain berwisata, kami juga berharap berkap pada komplek areal wisata yang punya daya magis tinggi,” papar Sutriyo.

Menurutnya, Punden Gunung Kawi adalah tempat yang indah dan sangat bagus untuk melakukan serangkaian ritual keagamaan. Meski sejumlah tempat dilokasi Gunung Kawi masih belum terbangun maksimal usai kebakaran beberapa waktu lalu, dirinya berikut sejumlah keluarga tidak merasa terganggu.

Biasanya, kunjungan keluarga untuk sekedar menghabiskan liburan. Pasalnya, jika mendekati 1 Muharram ada kirab budaya yang selalu menarik minat pengunjung untuk melihat langsung pawai budaya dari masyarakat sekitar gunung kawi.

“Anak saya paling suka arak-arakan digunung kawi. Itu sebabnya, kami bermalam dua hari untuk melihat arak-arakkan yang akan dilangsungkan sore ini,” tambah Sutriyo.

Sementara itu, Pengurus area wisata religi Gunung Kawi, Nanang Yuwono juga mengatakan, seperti tahun-tahun sebelumnya, kirab budaya 1 Muharram selalu diadakan oleh masyarakat sekitar gunung kawi.

Pada kirab hari ini, rute seperti biasa akan memutari komplek religi gunung kawi. Acara dimulai dengan mengumpulkan seluruh masyarakat yang berdandan mulai dari pasukan pembawa ubo rampe, pasukan tumpeng, serta sejumlah warga yang berdandan bak raksasa sambil memanggul patung besar berupa ogoh-ogoh.

Simbol ogoh-ogoh yang pada akhir acara nanti dilakukan pembakaran, bermaksud membunuh dan memberangus sifat keangkara murkaan manusia.

Sehingga, massyarakat gunung kawi dan sekitarnya bisa terhindar dari segala macam angkara murka dan selalu dekat pada Allah SWT. “Kirab budaya akan dimulai sore ini. Hal itu untuk menyambut datangnya tahun baru Islam dan pergantian menuju Bulan Suro,” terang Nanang.

sumber : http://beritajatim.com/detailnews.php/2/Gaya_Hidup/2010-12-07/86076/Suroan,_Gunung_Kawi_Dipadati_Pengunjung